top of page

Bagaimana Kita Bisa Mengubah Jutaan Orang dalam Semalam?
 PELAJARAN DARI DAGEN H

Mochamad Maulia Giffary

Tepat hari ini pada 1967, pemerintah Swedia menyelenggarakan sebuah proyek besar yang mengubah hidup 7,8 juta warganya: mengganti lajur kendaraan bagi jalan mereka. Hanya dalam satu hari – hari yang dikenal sebagai Högertrafikomläggningen atau Dagen H (yang berarti hari H) – warga Swedia harus dengan cepat beradaptasi dengan norma baru terkait cara mereka bertransportasi karena pertukaran lajur kendaraan dari sisi kiri ke kanan. Kebijakan ini terkenal sebagai kejadian logistik terbesar dari sejarah Swedia, yang menghabiskan anggaran sebesar 628 juta kronor – atau sekitar 316 juta dolar AS sekarang (Savage, 2018).

Kungsgatan_1967-Ratioed.jpg.webp

Gambar  1    Sebuah Jalan selama hari Dagen H (Bierend, 2014)

Gagasan untuk mengubah lajur jalan sudah terdengar warga Swedia sejak 1950-an. Alasan perubahan ini ialah untuk menyeragamkan aturan lalu lintas Swedia dengan aturan di negara-negara Eropa lain yang sebagian besar memperbolehkan mobil berjalan di sisi kanan jalan. Namun, faktor yang dianggap lebih utama ialah karena meningkatnya kecelakaan lalu lintas di Swedia. Sebuah penelitian menemukan bahwa telah terjadi 1.313 kecelakaan fatal pada 1966, melesat naik dari 595 kasus pada 1950. Badan Statistik Swedia juga memperkirakan bahwa banyaknya kendaraan bermotor yang digunakan di dalam negeri akan naik menjadi lebih dari 1,9 juta kendaraan, yang berarti akan ada sekitar satu mobil yang digunakan untuk tiap empat warga Swedia (Savage, 2018).

​

Meskipun data yang kuat, jalan menuju kebijakan pertukaran jalur untuk dapat diterima tidaklah mudah. Pada awalnya, warga tidak yakin akan kemungkinan dan prospek dari kebijakan ini. Sebuah referendum nasional yang dilakukan pada 1955 menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen warga Swedia tidak mendukung proposal kebijakan tersebut. Namun, pemerintah Swedia tetap bersikukuh mengimplementasi rencana untuk mengubah lajur kendaraan. Empat puluh tiga juta kronor (setara 21 juta dolar AS saat ini) dianggarkan untuk iklan dalam rangka memperoleh dukungan publik (Tellis, 2018). Logo Dagen H tertera di kotak-kotak susu, celana, bahkan pakaian dalam perempuan (Flock, 2012).

​

Perubahan direncanakan dalam waktu setahun. Saat Dagen H semakin dekat, semua kota menyediakan dukungan logistik untuk transformasi ini; mereka mengecat ulang jalan, memindahkan halte bis, dan merencanakan ulang persimpangan jalan (Savage, 2018). Bus-bus baru dengan pintu di sebelah kanan jalan juga dioperasikan. Beberapa kota bahkan menggunakan kesempatan ini untuk mengubah sistem transportasi mereka dengan menutup trem-trem tua dan menggantikannya dengan bus baru dengan lebih banyak rute (Savage, 2018). Dalam semalam, lebih dari 360.000 rambu jalan raya di Swedia, terutama di kota-kota besar, dibalik dan diganti dengan bantuan pekerja kota serta militer (Tellis, 2018). Menuju jam 5.00 pada hari Dagen H, semua kendaraan yang ada di jalan dihentikan dan diarahkan untuk berpindah ke lajur kanan untuk selanjutnya dihentikan kembali sampai mereka diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan (Bierend, 2014).

Screen Shot 2021-09-12 at 22.27.06.png

Gambar 2      Logo Dagen H  (Bierend, 2014)

Senin setelah Dagen H (Dagen H berlangsung pada hari Minggu), kecelakaan non-fatal merosot menjadi hanya 125 kasus dibandingkan dengan Senin-Senin sebelumnya yang rata-rata terjadi 130 hingga 198 kasus. Klaim yang cukup masuk akal menjelaskan bahwa penurunan ini terjadi karena pengendara yang menjadi lebih hati-hati akibat perubahan yang dibuat, karena setelah beberapa pekan berlalu, tingkat kecelakaan kembali normal (Bierend, 2014).

​

Pengalaman warga Swedia dapat memberikan sejumlah masukkan bagi pembuat kebijakan global yang ingin mengubah konstituen mereka. Hal ini termasuk untuk kebijakan yang berhubungan dengan isu lingkungan yang membutuhkan aksi dalam waktu cepat.

​

Pertama, sangat penting bagi setiap elemen masyarakat untuk memperoleh informasi seholistik mungkin. Beberapa barang, termasuk aturan koheren dan lingkungan yang berkelanjutan, dapat dianggap sebagai barang merit dengan permintaan yang lebih rendah daripada seharusnya, mengingat keuntungan yang diperkirakan oleh masyarakat terhadap barang-barang tersebut yang terlalu rendah akibat informasi yang tidak sempurna. Kurangnya pengetahuan ini, seperti data yang tidak diketahui publik terkait kecelakaan dan jumlah kendaraan pada kasus Dagen H, dapat menjadi alasan oposisi publik kepada suatu kebijakan. Walaupun, dalam kasus Dagen H, efek dari kebijakan yang dibuat ternyata tidak signifikan, informasi data tetap merupakan dasar terbaik dari suatu kebijakan. Oleh sebab itu, pemerintah yang memiliki sumber daya yang lebih besar untuk mengakses informasi daripada masyarakat memiliki kewajiban untuk memperbaiki masalah informasi asimetris dengan mensosialisasikan keuntungan dari, contohnya, barang ramah lingkungan, kepada publik agar mereka dapat memperkirakan nilai dari barang tersebut dengan benar dan memahami betul manfaatnya. Akan tetapi, batasannya tetap jelas: informasi harus didasarkan kepada ilmu pengetahuan dan bebas dari kepentingan tersembunyi kelompok.

​

Kedua, penting pula bagi setiap kebijakan untuk memungkinkan sebesar mungkin keterlibatan masyarakat dan bukannya memperlakukan mereka sebagai objek pasif kebijakan. Dalam kasus Dagen H, warga lokal terlibat besar dalam menyediakan dukungan logistik untuk program tersebut. Lebih umum, publik juga menjadi bagian penting dari kebijakan dengan berbagai cara; terdapat perlombaan jingle untuk Dagen H, dan diadakan penyiaran hitung mundur publik terhadap pergantian lajur di berbagai stasiun radio. ”Kepemilikan publik” terhadap suatu kebijakan, utamanya dalam masalah lingkungan hidup saat ini, akan memotivasi mereka untuk mengambil peran dalam menyukseskan pengimplementasiannya.

​

Pelajaran lain yang didapatkan dari pengalaman Dagen H ialah bahwa guncangan dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk perubahan sosial. Sejumlah pemerintah daerah Swedia mengambil keuntungan dari Dagen H untuk mengganti sistem transportasi mereka sehingga menurunkan biaya adaptasi masyarakat. Hal ini juga dapat digunakan pada saat situasi pandemi yang saat ini sedang mengubah cara hidup milyaran manusia. Menarik masyarakat untuk mengubah cara mereka mengelola sampah, menggunakan alat transportasi, dan bahkan menghabiskan waktu luang mereka pada saat ini – ketika mereka harus mengubah berbagai aspek kehidupan mereka – dapat menjadi jalur yang efisien biaya bagi pemerintah untuk membuat transformasi agar masyarakat menjadi lebih hijau.

​

Lebih jauh, mempertimbangkan semangat kolektif masyarakat yang dapat dengan cepat menghilang di antara warga Swedia, kita dapat belajar bahwa memastikan konsistensi penegakan kebijakan adalah hal yang utama. Hal ini berlaku bagi kebijakan yang efektif dalam jangka Panjang, termasuk yang berhubungan dengan lingkungan. Pemerintah wajib memastikan bahwa perubahan kembali ke awal terlalu mahal setidaknya sampai masyarakat terbiasa dengan kebijakan yang baru.

Meskipun tidak harus diberlakukan dalam semalam saja, kebijakan lingkungan masih perlu untuk diformalkan sedini dan secepat mungkin. Oleh sebab itu, sejumlah pelajaran dari apa yang di alam Swedia pada hari ini di tahun 1967 sangat berharga bagi para pembuat kebijakan sekarang, dan salah satu pelajaran tersebut, secara jelas, termasuk keberanian untuk membuat perubahan.

Referensi

​

Bierend, D. (2014, February 6). Throwback Thursday: Hilarity Ensues as Sweden Starts Driving on the Right Side of the Road. Wired. https://www.wired.com/2014/02/throwback-thursday-sweden/. 

​

Flock, E. (2012, February 17). Dagen H: The Day Sweden Switched Sides of the Road (photo). The Washington Post. https://www.washingtonpost.com/blogs/blogpost/post/dagen-h-the-day-sweden-switched-sides-of-the-road-photo/2012/02/17/gIQAOwFVKR_blog.html. 

​

Savage, M. (2018, April 18). A 'Thrilling' Mission to Get the Swedish to Change Overnight. BBC Worklife. https://www.bbc.com/worklife/article/20180417-a-thrilling-mission-to-get-the-swedish-to-change-overnight. 

​

Tellis, S. (2018, September 4). Dagen H: Left-Hand Drive Project Cost Sweden $69 mn in 1967. The Economic Times. https://economictimes.indiatimes.com/magazines/panache/dagen-h-left-hand-drive-project-cost-sweden-69-mn-in-1967/articleshow/65665060.cms.

Edited by Vanessa Michaela Jaya.

bottom of page