top of page

Technology's Influence on Politics

Adri Gunawan

Dewasa ini, pengaruh teknologi sangatlah masif. Teknologi bukanlah hal baru dalam dunia saat ini, terutama dunia digital. Teknologi tidak hanya berpengaruh pada satu bidang saja, melainkan banyak bidang kehidupan. Salah satunya adalah di bidang politik. Dunia politik bukanlah sesuatu yang asing bagi generasi millennial saat ini. Dunia politik semakin menunjukkan gairahnya akhir-akhir ini. Suasana yang diwarnai kehidupan online di kala pandemi Covid-19, membuat pengaruh teknologi semakin kuat bahkan di dunia politik. Politik saat ini lebih diwarnai dengan kepentingan sepihak semata. Banyak masyarakat yang merasa hak - hak politiknya tidak diwakili oleh wakil politiknya. Hal ini banyak disampaikan melalui ruang digital. Di masa pandemi ini, pengaruh teknologi dalam politik dapat dirasakan dalam hal kampanye secara daring dan akuntabilitas secara massal melalui platform media teleconference. 

 

Walaupun begitu, tidak banyak masyarakat yang memanfaatkan sentuhan teknologi ini untuk mengoptimalkan hak-hak dan kewajiban politiknya secara optimal. Dari uraian di atas, bisa dilihat bahwa teknologi bisa mempunyai sisi positifnya. Teknologi dapat menjadi sebuah sarana yang akan membawa perubahan besar terhadap kehidupan sosial. Dengan perubahan yang begitu masif, teknologi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien di era saat ini. Efektif berarti teknologi itu mampu mendorong pencapaian tujuan secara optimal serta efisien, yang berarti teknologi itu memberikan penghematan dari segi waktu, alokasi sumber daya ataupun biaya bagi yang menggunakan. Teknologi dapat menjadi peluang yang sangat besar, terlepas dari kekhawatiran dampak negatif yang akan timbul. Menurut teori Mutz, kekhawatiran yang muncul terhadap internet sesungguhnya merupakan akibat dari paradigma klasik dalam komunikasi politik yang menganggap pentingnya komunikasi interpersonal. Sehingga, internet dicurigai dapat merusak sendi-sendi tradisi komunikasi interpersonal tersebut.

 

Jika kita melihat lebih jauh lagi, ternyata  juga terdapat sisi negatifnya. Sisi negatif dari pengaruh teknologi di dalam dunia politik adalah ketika adanya pemotongan pidato atau pesan yang disampaikan dan dilakukan editing, sehingga bisa membuat pihak yang bersangkutan memiliki reputasi yang buruk dan bahkan dapat memecah kesatuan dan persatuan di karenakan pemenggalan bagian tertentu dalam penyampaian informasi.  Selain itu, dengan adanya sentuhan teknologi ini dapat membuat peluang kecurangan semakin besar jika disalahgunakan, terutama dalam dunia pemungutan suara. Akan tetapi, dengan adanya teknologi pun, tingkat kecurangan bisa diminimalisir baik secara daring maupun luring.

 

Dilema politik dan teknologi dalam hal mengkomunikasikannya menjadi sebuah pertentangan tersendiri, yang pada awalnya terbiasa dengan komunikasi interpersonal menjadi berubah dalam ruang digital. Hal ini tentu membentuk masyarakat yang lebih luas lagi, sebagaimana apa yang dikomunikasinya. Teori Technological Determinism yang dikembangkan oleh Marshall Mcluhan, menjelaskan bahwa teknologi media membentuk bagaimana individu dalam masyarakat berpikir, bertindak, dan bagaimana masyarakat beroperasi dari satu era teknologi ke era teknologi yang lain (masyarakat buta huruf  bisa membaca dan menulis media cetak dan elektronik). Kita belajar, merasa dan berpikir akibat pesan yang kita terima melalui teknologi yang ada saat ini. Radio membuat kita mendengarkan dan mengembangkan pendengaran kita. Sebaliknya, televisi membuat kita menggunakan indera pendengaran dan penglihatan. Kemudian kita mentransfer itu semua ke dalam kehidupan kita sehari-hari dan membuat kita ingin menggunakannya lagi. Akibatnya, medium adalah pesan. Manusia tidak memiliki banyak pilihan. Apa saja alat yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, kita akan menggunakannya juga untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, masyarakat akan beradaptasi dengan medium yang orang lain gunakan sehingga mereka bisa mengirim dan menerima pesan seperti orang lain. Ketika medium berubah, cara orang berkomunikasi juga akan berubah. Orang hanya menggunakan medium tertentu sesuai tujuan pembuatannya (telepon untuk berkomunikasi melalui lines dan surat elektronik untuk berkomunikasi lewat komputer). Kalau medium bersifat impersonal seperti televisi, maka pesan pun menjadi impersonal. 

 

Bisa dilihat bahwa, teknologi memberikan peran yang hebat dalam dunia politik. Penggunaan teknologi, yang baik dan bijak menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun perseorangan. Kemunculan teknologi yang semakin berkembang dari sebelumnya pada dunia politik seharusnya disikapi dengan positif dan semangat pembaharuan dalam implementasinya. Sinergi teknologi dengan politik akan dapat menciptakan kondisi politik yang stabil dan memuaskan secara pelaksanaan. Oleh karena itu, penting bagi semua dalam menggunakan teknologi pada saat ini sebagaimana mestinya.

Referensi

​

Sardini, Hidayat Nur. (2018). Demokrasi Dan Demokrasi Digital Di Indonesia : Peluang
   Dan Tantangan. Prosiding Senas POLHI, A(11), 120 - 140.

​

Dampak Teknologi Komunikasi Terhadap Komunikasi Politik. (2011). repository.unikom.ac.id

​

​

bottom of page