Types of Mutual Funds
Adri Gunawan
Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat populer saat ini. Kemudahannya dalam berinvestasi inilah menjadikannya begitu popular. Namun dengan kepopuleranya, apakah kamu tahu bahwa reksadana memiliki beragam pilihan jenis reksadana yang bisa kalian pilih. Setiap pilihan reksadana yang kamu pilih memiliki komposisi dana pengelolaan yang berbeda. Perbedaan tersebut tentunya memiliki tingkat resiko kerugian dan keuntungan yang sangat berbeda – beda. Dengan memahami jenis – jenis reksadana, performa investasi kamu tentu akan jauh lebih maksimal. Oleh karena itu, sangat penting mengenal berbagai jenis reksadana agar pilihanmu dalam berinvestasi dapat disesuaikan dengan tujuan investasi yang diinginkan agar mudah tercapai. Berikut ini ada empat jenis reksadana yang sering kita jumpai.
1
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasinya dapat berupa deposito berjangka, Sertifikat Bank, Surat Berharga Pasar Uang, dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
​
Reksadana ini sangat cocok untuk investor pemula, hal ini karena tingkat resiko yang sangat rendah namun imbal hasil yang didapatkan di atas deposito, imbal hasilnya yang dapat diperoleh sekitar 5% - 7% per tahun. Selain itu, reksadana ini bisa digunakan sebagai tempat menyimpan dana darurat atau rencana investasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Resiko yang sangat rendah inilah menjadikannya sangat sesuai untuk berbagai kebutuhan jangka pendek.
2
Reksadana Obligasi
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat utang, seperti obligasi. Obligasi yang dimaksud dalam tujuan investasi reksadana di sini termasuk obligasi pemerintah dan obligasi perusahaan. Reksadana pendapatan tetap memiliki karakteristik potensi hasil investasi yang lebih tinggi daripada reksadana pasar uang, sementara resiko reksadana pendapatan tetap juga lebih besar dari reksadana pasar uang.
Reksadana ini sesuai untuk tujuan investasi dalam jangka menengah dan panjang, sangat cocok sebagai investasi di atas tiga tahun. Hal ini dikarenakan sifat obligasi yang terkadang mengalami fluktuatif akibat jual beli obligasi di pasar sekunder, namun dalam jangka panjang akan menghasilkan imbal hasil yang menguntungkan. Supaya kamu mendapatkan hasil yang maksimal, sangat disarankan sebagai tujuan investasi menengah dan panjang atau di atas tiga tahun.
3
Reksadana Saham
Reksadana Saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola dalam bentuk aset berupa saham. Reksadana ini memiliki resiko tertinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lain namun potensi keuntungan yang bisa diperoleh juga sepadan, bisa dikatakan high risk high return. Keuntungan yang tinggi ini dihasilkan dari capital gain penjualan saham dan pembagian dividen.
Reksadana Saham sangat cocok untuk investasi jangka panjang di atas lima tahun. Perubahan harga saham yang sangat fluktuatif membuat reksadana saham memiliki fluktuatif yang tinggi juga. Oleh karena itu, investasi reksadana saham hanya cocok untuk jangka panjang saja. Perubahan harga dalam reksadana saham ini cenderung sulit ditebak, namun dalam jangka panjang akan memberikan hasil yang maksimal.
4
Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk saham, pasar uang, maupun obligasi. Reksadana ini mempunyai kebebasan dalam menentukan pembagian dalam alokasi aset sehingga dapat kapan saja mempunyai portofolio investasi dengan mayoritas saham dan di lain waktu mengubah sehingga menjadi mayoritas obligasi.
Reksadana campuran sangat cocok untuk investasi jangka menengah 3 – 5 tahun. Hal ini dikarenakan fluktuatif yang terjadi dari reksadana campuran dapat teratasi oleh manajer investasi untuk membagi dana investasinya kepada instrument yang cocok. Selain itu, imbal hasil yang didapatkan bisa lebih tinggi dari reksadana pendapatan tetap, tentunya hal ini sangat menggiurkan.