What They Don’t Teach in School:
YANG TIDAK DIAJARI DI SEKOLAH
Aliya Putri
Ketika mendengar kata “uang saku”, sebagian besar orang akan mengaitkannya dengan murid sekolahan karena memang uang saku melekat erat pada diri mereka sebagai suatu kebutuhan dasar. Ada beberapa cara orangtua dalam memberikan uang saku kepada anak-anaknya berdasarkan periode waktu tertentu, uang saku dapat diberikan perhari, perminggu, atau perbulan. Biasanya semakin besar anak mereka, orangtua akan lebih memilih untuk memberikan uang saku perbulan. Setiap orang tua juga memiliki peraturan tertentu terkait uang saku, ada dari mereka yang akan memberi uang lebih jika anaknya kehabisan uang lalu meminta, namun ada juga yang tidak mau memberikan uang tambahan karena apa yang sudah mereka beri perbulannya dirasa sudah cukup. Artikel ini akan lebih membahas pada kasus kedua, dimana jumlah uang yang diberikan setiap bulannya sudah final dan tidak ada penambahan uang lagi. Pada kasus ini, siswa harus lebih berhati-hati terhadap pengeluaran mereka. Tetapi apakah mereka paham apa saja yang akan mereka beli menggunakan uang tersebut? Apakah mereka sadar bahwa uang yang diberikan harus cukup memenuhi kebutuhan mereka dalam satu bulan?
Sebagai remaja yang dirasa sudah mampu membedakan mana kebutuhan dan keinginan, siswa sekolah ini seharusnya dibekali dengan kemampuan mengelola keuangan dasar sehingga mereka mampu memanfaatkan uang mereka dengan bijak sesuai porsi kebutuhan mereka dan mencegah jumlah pengeluaran sama atau bahkan lebih besar dari pemasukan. Dengan menerapkan manajemen keuangan dasar ini, diharapkan para siswa sekolahan dapat terhindari dari berperilaku boros atau mengalami kasus uang habis padahal masih ada kebutuhan yang perlu dibayar. Mempraktekkan hal ini secara rutin juga akan membantu mereka untuk terlatih mengelola keuangan sampai mereka dewasa nanti, manfaat yang lainnya adalah siswa dapat menggolongkan skala prioritas kebutuhan mereka.
Dan berikut ini tips-tips dasar untuk mengelola uang saku bulanan bagi murid sekolahan:
1
Berprinsip bahwa kamu tidak boleh membelanjakan uang melebihi pemasukanmu
Memegang teguh prinsip ini akan membantumu untuk mengontrol pengeluaran dan menghindari penggunaan uang tabungan maupun dana darurat untuk membeli barang yang tidak terlalu penting
2
Buat daftar rencana pengeluaranmu untuk bulan ini
Kamu dapat menuliskan semua dalam daftar tapi pastikan kamu benar-benar bisa memisahkan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan yang sebetulnya tidak penting
3
Prioritaskan pengeluaranmu berdasarkan tingkat kebutuhan
Untuk memudahkanmu menggolongkan kebutuhan, kamu bisa menggunakan skala prioritas seperti dibawah:
​
-
PRIORITAS PERTAMA
Prioritas ini untuk hal-hal yang memang dibutuhkan dan wajib dipenuhi tanpa memandang suka atau tidaknya kita terhadap hal tersebut. Hal-hal yang termasuk dalam golongan prioritas ini sudah seharusnya menjadi tujuan utama pengeluaran
​
-
PRIORITAS KEDUA
Untuk hal-hal yang kita butuhkan dan kita inginkan, serta kita memiliki uang untuk mendapatkannya
​
-
PRIORITAS KETIGA
Untuk hal yang kurang disukai, namun sebenarnya hal itu penting. Terkadang prioritas golongan ini kalah dengan golongan prioritas keempat karena sebagian besar orang lebih memilih untuk membeli barang yang mereka sukai namun tidak mereka butuhkan dibanding membeli barang yang mereka butuhkan namun tidak mereka sukai
​
-
PRIORITAS KEEMPAT
Untuk hal-hal yang sebetulnya tidak penting/tidak memiliki kegunaan, namun menarik minat. Contoh barang yang termasuk dalam golongan ini adalah mainan, benda koleksi, atau hiasan-hiasan lain
4
Plottingkan uang tersebut berdasarkan kelompoknya dan masukkan ke dalam amploP
Kamu tidak harus memasukannya dalam amplop, namun melakukannya akan sangat memudahkan ketika kamu perlu mengambil uang sesuai keperluan. Kamu dapat memberikan label/keterangan untuk apa uang tersebut di sisi depan amplop.
5
Selalu catat keuanganmu setiap bulannya setelah menggunakan uang tersebut
Pastikan kamu mencatat mulai dari pemasukan hingga detail pengeluaran dan juga transaksi apa saja yang kamu lakukan setiap bulannya.
Jika metode manajemen keuangan dasar ini dilakukan secara rutin dan konsisten, kamu akan semakin mampu untuk mengontrol dan mengetahui sejumlah biaya yang kamu keluarkan untuk kebutuhan dan keinginan, serta menghindari terjadinya pengeluaran lebih besar dari pemasukan, juga akan melatihmu untuk menjadi orang yang lebih hemat. Meskipun kelihatannya metode ini sudah lama dan masih konvensional, namun cara ini yang paling mudah dan efektif untuk diterapkan bagi murid sekolahan.